Pencemaran udara sendiri dapat diartikan sebagai peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). Pencemaran udara juga diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Wisnu, 2001).
Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi.
Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa :
· Karbon monoksida (CO)
· Nitrogen Dioksida (NO2)
· Chlorofluorocarbon (CFC)
· Sulfur Dioksida (SO2)
· Hidrokarbon (HC)
· Benda Partikulat
· Timah (Pb)
· Karbon dioksida (CO2)
Sumber Pencemar dapat dibagi atas :
1. Sumber Pencemar Primer, yaitu zat pencemar dipancarkan langsung dari sumber pencemar ke udara. Contoh zat pencemar primer adalah karbon monoksida (CO) dari asap kendaraan bermotor dan sulfur dioksida (SO2) dari pembakaran batubara.
2. Sumber Pencemar Sekunder, yaitu zat pencemar yang terbentuk ketika zat pencemar primer mengalami perubahan kimia di atmosfer. Ozon adalah contoh dari pencemar sekunder. Ozon terbentuk ketika nitrogen oksida (NOx) dan senyawa volatile organik (VOC) dicampur dan dipanaskan oleh sinar matahari.
Sumber-sumber pencemaran udara dapat dikategorikan menjadi:
a. Sumber Alamiah
Sumber pencemar alamiah merupakan sumber pencemar yang berasal dari alam dan bukan disebabkan oleh aktivitas manusia. Pencemaran udara alami terjadi karena masuknya zat pencemar ke dalam udara/atmosfer, akibat proses-proses alam seperti asap kebakaran hutan, debu gunung berapi, pancaran garam dari laut, debu meteroid, dan sebagainya. Contoh-contoh sumber pencemar udara alamiah:
1. Letusan gunung berapi
Ada banyak macam gas dan zat yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi. Akan tetapi, ada 2 macamu gas yang bisa dikatakan sebagai penyebab utama terjadi pencemaran udara, yaitu sulfur oksida (SO2) dan karbondioksida. Sulfur oksida sangat mudah bereaksi dengan gas lain di atmosfir. Karbondioksida dengan konsentrasi tinggi dapat mengganggu kesehatan manusia.
Gambar 1. Gunung Meletus
Sumber : Endra, (2016). Kedahsyatan Gunung Merapi Jogja.http://dbagus.com/kedahsyatan-gunung-merapi-jogja diunduh tanggal 29 Januari 2017
2. Sumber air panas
Zat pencemar udara yang dihasilkan antara lain asam sulfide, arsenic dan logam berat lainnya.
3. Gas-gas hasil pencernaan
Gas metana dan gas-gas lain yang dihasilkan melalui pencernaan makanan dari hewan ternak seperti sapi.
4. Samudra, Sungai dan Muara
Merupakan sumber-sumber pembuangan gas metana hasil dari sistem pencernaan dari hewan-hewan laut, metanogenesis dalam endapan dan area di sepanjang pesisir, dan mungkin aliran dari hidrat metan di atas permukaan laut.
5. Debu
Angin berdebu yang berasal dari daerah tanpa tumbuh-tumbuhan seperti padang pasir.
6. Garam laut
Hembusan angin dari air laut yang terevaporasi di udara melepaskan natrium klorida serta partikulat lainnya ke udara.
7. Pelepasan radioaktif
Gas radon dilepaskan ke udara selama pelepasan radioaktif terjadi di permukaan bumi.
8. Tumbuh-tumbuhan dan pepohonan
Sumber biogenik seperti pohon cemara dan beberapa jenis tumbuhan lain melepaskan senyawa volatil organik. Sekitar 80% dari keseluruhan emisi senyawa volatil organik berasal dari sumber biogenik
9. Lahan gambut
Reaksi dari bakteri yang ada di lahan gambut menghasilkan gas metana dan melepaskannya ke udara. Lahan gambut merupakan sumber emisi gas metana terbesar.
10. Rayap
Rayap merupakan sumber emisi gas metana terbesar kedua, gas metana dihasilkan dari proses pencernaan rayap.
11. Petir
Petir mengubah nitrogen di udara menjadi nitrogen oksida.
12. Pembukaan lahan baru
Merupakan sumber pencemar gas yang diakibatkan oleh reaksi bakteri sehingga melepaskan nitrogen oksida dalam jumlah yang besar.
b. Sumber Anthropogenik
Sumber antropogenik merupakan pencemaran udara yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Kebanyakan berasal dari aktivitas transportasi, industri, pembakaran, persampahan, dan lain-lain.
i. Sumber Tidak Bergerak
Sumber pencemar yang tidak mengalami perubahan posisi selama menghasilkan zat pencemar. Sumber pencemar yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu kegiatan industri, pembangkit tenaga listrik, pembakaran insinerator, furnace, dan lain-lain. Sumber tidak bergerak dapat dikategorikan menjadi:
· Sumber Titik
Sumber yang berada pada titik yang tetap. Contohnya cerobong asap, atau tangki penyimpanan yang memancarkan zat pencemar udara.
Gambar 2. Cerobong Asap
Sumber : Alqassam, (2010). Bahaya Limbah dan Polusi dari Industri. http://tataruangislam.blogspot.co.id/2013/11/bahaya-limbah-dan-polusi-dari-industri.html.
· Sumber Area
Mengacu pada serangkaian sumber kecil yang bersama-sama dapat mempengaruhi kualitas udara di suatu daerah. Contohnya adalah penggunaan perapian di rumah untuk penghangat akan berdampak pada satu area, meskipun masing-masing rumah menyumbang berbagai jenis zat pencemar dalam jumlah yang kecil.
ii. Sumber Bergerak
Sumber pencemar yang mengalami perubahan posisi selama menghasilkan zat pencemar. Sumber pencemar yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu mobil, truk, bus, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang.
Gambar 3. Kendaraan bermotor
Sumber : Kompasiana, (2016). Assap Rokok Vs Asap Kendaan Bermotor. http://www.kompasiana.com/kretek_indonesia/asap-rokok-vs-asap-kendaraan-bermotor_578d00527697738a0d856ced diunduh tanggal 29 Januari 2017
iii. Pencemar Udara dari Kegiatan Pertanian dan Perkebunan
Kegiatan pertanian dan perkebunan turut menyumbangkan emisi gas pencemar di atmosfer hasil dari reaksi alamiah dari tumbuhan tersebut berupa debu dan partikulat.
iv. Suspensi dari Penggunaan Zat Larutan Kimia
Contohnya yaitu cat, hair spray dan lain-lain. Pengunaan hair spray mengemisikan ozon yang juga berkontribusi sebagai zat pencemar di udara.
v. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah
Reaksi dari mikroorganisme dan reaksi kimia yang terjadi pada landfill menghasilkan gas metana, karbon dioksida, ammonia, gas sulfida dan gas pencemar lainnya yang diemisikan ke udara.
vi. Kegiatan Militer
Kegiatan militer juga berdampak dalam terjadinya pencemaran di atmosfer, contohnya adalah penggunaan senjata nuklir, bom, gas beracun, rudal maupun senjata biologis.
Video pencemaran udara di China
DAFTAR PUSTAKA
- Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Andi Yogyakarta
- http://www.tawiliran.com/2013/06/sumber-pencemaran-udara.html diakses tanggal 29 Januari 2017, pukul 22.15
- https://alamendah.org/2014/08/07/penyebab-pencemaran-udara/ diakses tanggal 29 Januari 2017, pukul 22.18
- http://bangjuju.com/gunung-berapi-dan-pencemaran-udara/ diakses tanggal 29 Januari 2017, pukul 22.21
- http://pengen-tau.weebly.com/sumber-pencemaran-udara.html diakses tanggal 29 Januari 2017, pukul 22.47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar